Berikut ini petunjuk dari Bagus Okta, manajer operasi CityZone Properties—satu perusahaan agen properti yang mengandalkan internet sebagai salah satu peranti utama pemasaran.
Sudah tentu, petunjuk tersebut bisa digunakan oleh perorangan ataupun agen properti.
1. Upayakan semaksimal mungkin agar foto rumah—ataupun properti jenis lain—yang ditayangkan di iklan, membuahkan rasa tertarik calon pembeli. Semisal, bila rumah tersebut terletak di jalan ataupun halaman yang rapi, tampilkanlah foto dari situ.
2. Untuk foto interior, tentu tampilannya harus bagus. Di sini, interior tentu terlebih dulu mesti dirapikan sebelum dipotret.
Saat pemotretan, usahakan ada cahaya nan bagus. Maklum, kalau hasil jepretan gelap, ruang bakal terkesan sempit, bukan?
3. Foto yang ditampilkan di iklan berperan penting menarik minat calon pembeli—ataupun penyewa—rumah.
Bila pembeli tertarik melihat langsung rumah tersebut berkat andil foto, itu telah memuluskan 50% kemungkinan terjadinya transaksi.
4. Dengan tampilan foto yang menarik, properti yang berkondisi kurang bagus pun bisa didatangi.
Ada contoh nyata tentang itu. Begini, satu rumah yang berkondisi bangunan kurang bagus, dipotret dari jauh sehingga kondisi tersebut tak terlalu terlihat.
Melihat foto tersebut, seseorang tertarik melihat langsung. Dan ia akhirnya membeli rumah tersebut karena lokasi yang bagus, itu rumah pas dijadikan kantor. Kondisi bangunan bukan masalah buat sang pembeli.
*****
Selanjutnya, selain foto, sejumlah hal perlu diperhatikan kala menerakan kalimat yang mendeskripsikan rumah yang dijual ataupun disewakan. Itu sebagai berikut:
1. Dalam kalimat promosi, selalulah menonjolkan semua keunggulan rumah tersebut.
Contoh: dijual rumah ada gazebo, halaman luas, gaya modern minimalis, dan lain-lain sejenis.
2. Hal yang terpenting dalam kalimat tersebut adalah keterangan perihal keunggulan dari segi lokasi dan harga. Tonjolkan hal tersebut bila ada.
Misal: dekat dengan jalan besar, terletak di kaveling hoek, harga BU (butuh uang), harga di bawah NJOP (nilai jual obyek pajak), dan lain-lain.
3. Gunakan pula kalimat yang dapat menyentuh emosi calon pembeli.
Contoh: rumah asri-terawat, dalam cluster, pengamanan 24 jam, taman bermain, dan lain-lain.
4. Kadang, arah hadap rumah pun perlu dicantumkan. Ini mengingat sebagian orang menggunakan perhitungan fengsui dalam membeli rumah.
Kadang, ada konsumen yang walau tertarik akhirnya batal membeli gara-gara arah hadap rumah tidak sesuai yang diinginkan.
Bila di iklan arah hadap tersebut dicantumkan, calon pembeli ataupun penjual tidak perlu membuang waktu, bukan?
5. Dalam uraian tentang spesifikasi rumah, sudah tentu ada keterangan perihal berikut: luas kaveling, luas bangunan, jumlah kamar tidur, jumlah kamar mandi, daya listrik, dan lain-lain sejenis.
Terkait itu, tonjolkan hal yang mengatasi kelemahan rumah tersebut. Misal, bila rumah itu tidak luas, cantumkanlah keberadaan car port ataupun garasi untuk satu mobil.
propertykita.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar